Kamis, 26 Februari 2009

AYAT-AYAT KAUNIYAH

AYAT-AYAT KAUNIYAH

 

PENCIPTAAN TATA SURYA

MENURUT AL-QURAN DAN SAIN MODERN

 

BAB I

PENDAHULUAN

Diantara segi kemujizatan al-Quran adalah beberapa petunjuk yang mengenai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam al-Quran sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Teori al-Quran itu tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern. Dari segi kemujizatan ini al-Quran telah mununjuk salah satu firmannya :

سنريهم آياتنا في الآفاق وفي أنفسهم حتى يتبين لهم أنه الحق أولم يكف بربك أنه على كل شيء شهيدسنريهم آياتنا في الآفاق وفي أنفسهم حتى يتبين لهم أنه الحق أولم يكف بربك أنه على كل شيء شهيد

“Kami akan memperlihatan kepada mereka tanda kekuasaan kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sndiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Quran itu adalah benar. Dan Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksiikan segala sesuatu.”(QS: Fussilat:53).

Berdasarkan keyakinan kita, bahwa al-Quran yang besar itu bukanlah kitab ilmu alam, arsitek dan fisika, tapi al-Quran adalah kitab petunjuk, pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan. Namun demikian, ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail kebenaran-kebenaran yang sama terhadap beberapa masalah alam, kedokteran, dan geografi yang kesemuanya menunjukan kemujizatan al-Quran serta kedudukannya sebagai wahyu Allah. Yang pasti Muhammad itu seorang yang ummi tidak bisa membaca dan menulis. Ia lahir dalam lingkungan yang jauh dari kebudayaan dimana tidak didapat sekolah-sekolah tempat diajarkannya ilmu pengetahuan umum, karena bangsa dan keluarganya semuanya orang-orang ummi. Disamping itu, teori-teori ilmiah yang diberitahukan al-Quran pada masa itu belum dikenal dan ilmu pengetahiuan modern juga belum menemukan rahasia-rhasia dan baru menemukannya baru-baru ini.

Jadi, sangat mustahil sekali kalau al-Quran dikatakan sebagai perkataan Muhammad sebagaimana yang dituduhkan oleh para orientalis. Sesungguhnya mereka hanya ingin membuat umat Islam ragu terhadap al-Quran tetapi hal itu  tidak mungkin te     karena Allah sendiri sudah berjanji akan menjaganya, sebagaimana yang terdapat di dalam Firmannya: 

إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون

“Sesungguhnya kami yang menurunkan al-Dzikr dan sesungguhnya kami yang akan menjaganya”

Berbicara tentang al-Quran, tentu saja ini adalah kitab komprehensip yang memuat hal-hal yang tidak disebutkan dalam kitab lainnya. al-Quran tidak hanya memuat sejarah, hukum dsb, tapi memuat juga tentang masalah alam raya ini.

Dalam kandungan Al-Quran dibagi menjadi dua bagian. Pertama, ayat-ayat Qauliyah yang berbicara tentang hukum, sejarah dan lain sebagainya. Sedangkan, yang kedua, ayat-ayat Kauniyah yaitu ayat yang berbicara tentang alam semesta dimana ayat ini memerlukan analisis dan penelitaian dan yang mampu menjawabnya adalah orang-orang tertentu saja.

Dalam pembahasan makalah ini akan dibatasi, hanya  membahas tentang ayat-ayat Kauniyah saja

Definisi

Definisi tentang alam raya ini sebagaimana yang disebutkan di dalam kamus besar bahasa Indonesia, alam adalah segala sesuatu yang ada di bumi, sedangkan semesta adalah seluruh. tentu saja baik yang bersifat ghaib maupun non ghaib definisi di atas  senada dengan apa yang dikatakan DR. Yunahar Ilyas dalam bukunya kualiah aqidah, beliau juga membagi alam semesta ini menjadi dua bagian besar, yaitu syahadah dan ghaib

Alam raya yang sekarang kita tempati ini, ternyata masih menyimpan rahasia-rahasia yang belum terungkap, Al-Quran mensinyalir rahasia alam dalam Q.S. al-An’am: 73 yang berbunyi :

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّماواتِ والْأَرْضِ بالحق ويوم يقول كن فيكون قوله الحق وله الملك يوم ينفخ في الصور عالم الغيب والشهادة وهو الحكيم الخبير 

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi, dan benarlah perkataan-Nya diwaktu Dia mengatakakan “jadilah, lalu terjadilah” dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan diwaktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak dan Dialah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa alam semesta baik di langit maupun di bumi, menyimpan rahasia yang tidak semua orang mengetahuinya. Hanya orang-orang yang berilmu pengetahuan alamlah yang dapat menyibaknya. Meskipun demikian tidak semua rahasia alam dapat diketahui oleh manusia. Baik rahasia alam yang sudah diketahui dan ditemukan manusia, maupun yang belum diketahui dan belum diketemukan.

Untuk menyibak alam ini diperlukan suatu ilmu agar tidak terjadi pandangan terhadap alam ini dijadikan mitos. untuk itu, kita perlu untuk mempelajari ilmu alamiyah. Ilmu alamiyah ialah suatu ilmu yang memperlajari proses-proses gejala di alam ini. Dalam mempelajari alam ini  kita sebagai manusia yang hidup di bumi dibedakan atas dua hal, untuk membedakannya, pertama benda mati, kedua di sebut benda hidup.

Menurut perkembagan alam, benda yang mengisi bumi ini tunduk pada hukum alamyang disebut deterministis, sedangkan makhluk hidup tunduk pada hukum biologis.

Sedang menurut al-Quran alam yang ada di jagad raya ini adalah suatu ciptaan yang di sengaja oleh Allah yang mempunyai tujuan yang jelas tidak hasil atau ada dengan evolusi hal ini ditegaskan dalam firman Allah, surat al-Anbiya

وما خلقنا السماء والأرض وما بينهما لاعبين

“ dan tidaklah kami cipatakan langit dan bumi  dan segala yang ada di dalamnya diantara langit dan bumi dengan bermain-main” (al-Anbiya:16)

Dengan mengkaji ayat di atas jelaslah bahwa alam  ini di ciptakan mempunyai tujuan yang mengandung hikmah sehingga Allah  menciptakan alam semesta ini tidak  dengan sia-sia.

Hak ini telah dilakukan  oleh makhluk yang diciptakan Allah mengakui sejak zaman dahulu karena termaktub dalam al-Quran :al-Imran : 191

الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار

“ (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan atantang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : ya tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci Engkau, maka perihalah  kami dari api neraka (ali-imran: 191)

Dengan demikian jelah alam ini  terjadi tidak ada yang sia-sia semua memiliki fungsi dalam kehidupan, mesing-masing bagian alam ini mempunyai tugas masing-masing hal ini sesuai dengan surat an-Naba’ ayat 6-9

ألم نجعل الأرض مهادا# والجبال أوتادا # وخلقناكم أزواجا # وجعلنا نومكم سباتا

Artinya: “bukankah kami jadikan bumi ini sebagai hamparan dan gunung sebagai pasak dan kami jadikan berpasang-pasang dan kami jadikan tidurmu sebagai untuk istirahat dan kami jadikan malam sebagai pakaian dan kami jadikan siang untuk mencari pernghidupan  dan kami jadikan bina di atas tujuh langit yang kokoh dan kami jadikan matahari sebagai pelita yang amat terang”.

Berdasar pada surat an-Naba’ ayat 6-9 maka setiap alam di jagad raya ini mempunyai fungsi masing-masing.

 

 

 

 

 

BAB II

PERAMALAN ILMIAH MENGENAI TERJADINYA ALAM SEMESTA

 

Persoalan-persoalan yang timbul dalam kosmologi karena kemajuan akhir-akhir ini  agak berlainan dengan persoalan yang telah kita perbincangkan selama ini.

Persoalan yang kita bicarakan saat ini, lebih menyakut manusia di dalam alam semesta daripada hubungan manusia dengan makhluk ciptaan yang lain. Persoalan ini menyangkut juga proses pencipataan sendiri.

Dari pengguanaan teleskop dan optic dan radio seperti yang dipergunaan di Mount Palamer di Amerika Serikat dan jendral bank di inggris. Ternyata, bahwa alam semesta tak terbayangkan begitu luasnya jarak antara bintang seperti yang diselidiki oleh Copernicus, Brahe,  dan Newton itu berjarak beberapa ratus juta mil, suatu jarak yang cukup jauh, sehingga hampir tidak dapat dibayangkan. Berkat perbaikan teleskop-teleskop optic sehingga hampir dapat diamati diperpanjang sampai puluhan biliun km. beberapa tahun cahaya yang berlaku untuk menghitung jarak antara bintang-bintang terdekat yang menyerupai matahari kita. Bintang-bintang yang terjauh di dalam susunan Bima Sakti( susunan yang terdiri 100 milyar bintang) berjarak ribuan bilium jauhnya.  Tetapi alat astronomi sekarang menunjukan, bahwa ada lebih dari seratus juta susunan Bima Sakti dan susunan bintang yang menyerupai kabut bercahaya. Menurut ukuran teleskop di mount Palomar, Bima Sakti yang terjauh dari sisitem matahari kita berjarak lebih dari 1800 juta tahun cahaya. Sesungguhnya semakin kuat alat yang dipergunakan semakin banyak pula kabut bercahaya yang nampak. Kerapatan materi dalam keseluruhan angkasa  luar nampaknya tak berubah dalam alam semesta yang dikenal. Bila pada kesimpulan-kesimpulan yang tak terbayangkan ini ditambahkan pula kenyataan. Bahwa banyak diantara bintang-bintang itu jauh lebih besar dan panas daripada matahari kita, dan mungkin memiliki planet-planet lain dalam matahari mereka maka dapat dimengerti betapa menakjubkan alam semesta ini. Ukuran ini membingungkan pikiran manusia, akan tetapi lebih penting lagi tuntutan-tuntutan yang diajukan demi arti manusia, makhluk kecil yang hidup di planet kecil.

Dalam ajaran agama (khususnya kita), pencipta dan penyelenggara system yang luar biasa besarnya ini, memperhatikan dan mencintai manusia yang kecil ini, rupanya tidak masuk akal. Tetapi apa yang mungkin menggantikan khayalan ini? Manusia telah makan dari “pohon pengetahuan baik dan buruk” dan hampir pasti kehilangan kemampuan untuk berfikir sederhana. Gagasan Allah tentang pencipta ditentang oleh pengukur alam semesta yang tidak terbayangkan, tapi sudahkah gagasan itu diungkapkan? Dan bersamaan dengan itu sudahkah ajaran keagamaan yang menekankan hubungan manusia dengan Allah itu menghilang.

Untuk menjawab ancaman yang dirasakan oleh sementara orang yang cukup pela perasaannya ini, haruslah ditegaska terlebih dahulu, bahwa kecilnya ukuran tidaklah dengan sendirinya menurangi nilai. Kebenaran ini berlaku untuk banyak hal, seperti sebentuk cincin intan misalnya. Makin bertambahnya pengetahuan mengenai luasnya alam semesta (makrokosmos) pada satu pihak diimbangi dengan penemuan mikroskop electron (mikrokosmos) pada lain pihak. Mungkin manusia merupakan bintik dari jangka kehidupan pendek dalam alam materi. Tatapi hal itu tidak berarti bahwa  itu tidak penting atau tidak berharga dimata penciptanya. Makna manusia bukanlah soal ruang dan waktu, apalagi, alam semesta yang tak terduga ini sama sekali tidak membinasakan unsur   misteri, malahan memperbesarkannya. Luasnya alam semesta ini menunjukan kepada kita sifat-sifat sang pencipta, yang tak dapat dimengerti oleh makhluk apapun, tak terduga dan tak terbatas dalam pengertian keagaman kita mengenai Allah harus diperluas pula.

Fakta ilmu astronomi yang lebih baru meruntuhkan bayangan kekanak-kanakan mengenai Allah. Namun demikian, gambaran baru sedikitpun tidak menggoncangkan gagasan dasar mengenai Allah yang lebih mendalam, yaitu sebagai yang berpribadi, luhur dalam kekuasaan dan kemuliaannya. Pengetahuan yang baru itu lebih memperluas dari pada menghancurkan yang lama, menghaluskan yang masih kasar dan membatasi gambaran-gambaran buah pikiran kita dan menambah rasa hormat terhadap indahnya penciptaan. Pengetahuan yang baru ini meningkatkan arti misteri kasih sayang Allah terhadap setiap manusia dan mukjizat penjelmaan asalkan orang yang beriman menerimanya. Sebenarnya ilmu astronomi yang menyelidiki alam semesta material ini,   tidak dapat membuktikan benar atau salahnya gambaran mengenai sang penciptanya.

Personal mengenai ada tidaknya makhluk-makhluk manusiawi lain dalam matahari lain, hanyalah merupaka kecemasan-kecemasan, kesombaongan manusia, Allah tidak terbatas oleh ruang, waktu, materi, kekuatan atau kekerdialan manusiawi.

Teori astronomi modern  mengajukan persoalan lain kepada agama yaitu mengenai penciptaan. Kegelapan langit pada malam hari katanya merupakan semakin luasnya lingkup alam semestanya yang kita amati. Kita dapat mempergunakan spektrostop untuk memperoleh macam-macam spectrum dari cahaya yang berasal dari sinar kabut bintang yang bercahaya yang jauh. Spectrum yang diperoleh itu menunjukan garis-garis gelap (garis spectral) semakin bergeser kearah warna merah. Pada tahun 1929 seorang ahli astronomi menerangkan gejala itu sebagai berikut, pergeseran tersebut terjadi karena sumber cahaya, yaitu bintang jauh bergeser lebih jauh lagi menjauhi bumi kita ini. Sebenarnya pada apa yang sudah dikenal sebagai effek dopteker dalam bidang gelombang bunyi, efek itu berarti bilamana suatu sumber bunyi mendekati lalu melewati dan menjauhi kita lagi misalnya suatu lokomotif yang membunyikan peluitnya dengan cepat melewati seorang yang mendengarnya yang tetap pada satu tempat, maka bunyi itu berubah dari semakin meninggi menjadi semakin merendah. Dengan mengeterapkan hukum-hukum alam yang normal ini pada gejala dalam spectrum warna maka hal itu berarti bahwa Bima sakti-Bima sakti dan  kabut-kabut bercahaya itu semakin menjauh dari kita. Jadi berarti pula, bahwa alam semesta semakin meluas, teori yang diterima dikalangan para ahli menyebabkan ahli-ahli ilmu astronomi memperbincangkan kemungkinan, bahwa seluruh alam material semakin meluas dari satu asal saja. Atas dasar kecepatan  perluasan setujuh milyar tahin yang lalu,  seluruh materi dalam alam semesta ini terkumpul dalam kesatuan pekat yang luar biasa padatnya yang kemungkinan meledak.

Teori-teori tadi lazim disebut big-bang, disamping teori ini, telah didengungkan pula teori yang lain, diantaranya adalah hipotesa belaka yang tidak dikukuhkan dan tidak pula ditolak mungkin akan timbul peramalan-peramalan “ilmiah” lain dengan dilangsungkannya penyelidikan sumber sinar kosmis dan bintang-bintang radio. Tetapi orang yang beriman dengan orang yang tidak beriman  dengan semangat mendiskusikan keagamaan mengenai penafsiran penciptaan yang beraneka ini. Sekali-kali pandangan yang mau menyisihkan Allah membangkitkan perselisihan. Sementaran itu hipotesa-hipotesa ini menghadapkan kita kepada persoalan sama yang telah kita jumpai telebih dahulu. Bila ilmu pengetahuan mampu memberikan kepada kita keterangan mengenai gejala yang di amati , apakah keterangn itu merupakan yang satu-satunya dan yang lengkap. Andaikata hipotesa mengenai penciptaan yang berlangsung terus-menerus itu ternyata cocok dengan segala kenyataan dan mampu memenuhi segala tuntutan penelitian, apakah Allah tidak “diperlukan lagi”? jawabnya tergantung dari keyakinan asasi seseorang mengenai hakikat kenyataan. Dan orang yang beriman dengan sepenuh hati akan menyatakan, bahwa Allah cukup mampu menciptakan alam semesta dengan satu ledakan besar atau dengan penciptaan terus-menerus. Kedua hipotesa itu tidak menyinggung kebenarann teologis perihal ajaran mengenai penciptaan.

 

 

BAB III

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

Pada mulanya sebuah ledakan yang terjadi dari sebuah titik seujung jarum dikegelapan yang tak terdefinisikan. Alam semesta belum ada seperti sebelum adanya seorang anak yang belum ada ketika ibu dan ayahnya belum menikah. Gelap, hampa, tanpa ruang, tanpa waktu, saat itu betul-betul ketiadaan, sepi, sunyi, manusia belum ada, begitu pula seluruh makhluk yang ada sekarang. Saat itulah ledakan dari sebuah titik tunggal itu tejadi kita-kita 15 milyar tahun yang lalu. Demikian ilmu pengetahuan di abad ke-20 menyimpulkan terjadinya ledakan dahsyat yang menandai bermulanya alam semesta, bernama Big Bang.

والسماء بنيناها بأيد وإنا لموسعون

“dan langit itu kami bangin dengan kekuasaan kami dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya”(adz-dzariyat: 47)

Teori Big Bang didukung oleh beberapa penemuan  mutakhir. Pertama, penemuan Edwin Hubble, astronom kebangsaan Amerika Serikat di observatorium California Mount Wilson thn 1924. ketika Hubble mengamati bintang-bintang diangkasa  Mell teleskop raksasanya, ia mendapati spectrum cahaya merah diujung bintang-bintang tersebut. Menurut teori fisika yang sudah diakui, spectrum cahaya berkelap-kelip yang bergerak yang menjauhi tempat observasi cenderung mendekati warna merah. Pengamatan tersebut memberi kesimpualan bahwa bintang-bintang itu menjauh artinya alam semesta terus berkembang. Kedua, hasil hitungan cermat Albert Einstin yang menyimpulkan bahwa alam semesta dinamis, tidak statis artinya alam semesta terus berkembang. Ketiga, pada tahin 1948 George Gamov berpendapat bahwa setelah ledakan  dahsyat ini akan ada radiasi yang tersebar merata dan melimpah di alam semesta, radiasi tersebut dinamai radiasi kosmos. Hal ini ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert Wilson pada tahun 1965 keduanya mendapat hadiah nobel dari penemuan tersebut. Untuk membuktikan radiasi kosmos tersebut Nasa mengirim setelit casmic Background Expoler (COBE) tahun 1989, dan hanya dalam waktu delapan menit setelit itu telah mengirim gambar radiasi tersebut. Penemuan ini semakin menguatkan bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah ledakan dahsyat. Keempat, adanya jumlah unsur  hydrogen dan helium di alam semesta yang sesuai dengan perhitungan konsentrasi hydrogen-helium merupakan sisa dari ledakan  dahsyat tersebut. Kalau saja alam ini tetap dan abadi maka hydrogen di alam semesta telah habis berubah menjadi helium. Demikian seperti ditulis di dalam buku Harun Yahya

أولم ير الذين كفروا أن السماوات والأرض كانتا رتقا ففتقناهما وجعلنا من الماء كل شيء حي أفلا يؤمنون

“ dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman”(al-anbiya’:30)

 

BAB IV

TATA SURYA

 

Menurut penelitian ilmiah, alam semesta terjadi dari sebuah ledakan dahsyat dan terus mengembang. Atom-atom berikatan menjadi melokul, molekul berkumpul membentuk senyawa, senyawa berkumpul dan terbentuklah benda-benda langit. Kalau alam semesta diibaratkan  separti balon yang ditiup maka benda langit  adalah seperti titik titik hitam yang ada pada permukaan balon. Titik-titik tersebut mengembang dan menjauh satu sama lain.

Proses pengembangan tersebut terus berlanjut. Dari satu titik menyebar menjadi gumpalan awan debu, terbentuklah gugusabn galaksi. Gugusan galaksi mengembang, terbentuklah galaksi-galaksi. Galaksi-galaksi mengembang, terbentuklah bintang-bintang. Bintang-bintang mengembang terbentuklah tata surya.

 

إن ربكم الله الذي خلق السماوات والأرض في ستة أيام ثم استوى على العرش يغشي الليل النهار يطلبه حثيثا والشمس والقمر والنجوم مسخرات بأمره ألا له الخلق والأمر تبارك الله رب العالمين

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(al-‘Araf :54)

Galaksi

Galaksi adalah kumpulan bintang-bintang. Rata-rata satu galaksi terdiri dari 100 milyar sampai 300 milyar bintang-bintang. Galaksi tersebar di angkasa raya.

Galaksi memiliki pusat galaksi dan lengan berupa bintang, gas dan awan debu. Lengan galaksi berputar dengan cepat mengelikari pusat galaksi. Galaksi-galaksi berkumpul membentuk gugusan-gugusan galaksi. Gugusan-gugusan galaksi berkumpul membentuk kumpulan benda langit. Kempulan benda langit tersebut mengembang hingga sekarang.

 

Bima sakti

Bima sakti adalah nama galaksi tempat matahari dan bumi berada. Ada 250 milyar bintang dalam galaksi bima sakti dan matahari salah satunya. Bima sakti berupa bintang yang sudah tua berwarna merah atau kuning. Sedangkan lengannya terdiri dari bintang-bintang yang masih muda bersuhu tinggi dengan warna biru.

Tata surya yang memiliki bintang matahari dan bumi sebagai planetnya terletak pada sedikit keluar dari setengah lengan dari pusat  galaksi. Matahari menyelesaikan perjalanannya mengelilingi pusat galaksi setiap 220 milyar tahun. Matahari terus berputar bersamaan dengan sistem tata surya pada jalur yang tetap, sehigga tidak pernah terjadi tabrakan dengan benda langit lainnya.

 

تبارك الذي جعل في السماء بروجا وجعل فيها سراجا وقمرا منيرا 

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.(al-Furqan:61)

Matahari

Matahari adalah benda langit terbesar ditata surya yang panasnya tak terbayangkan. Ia terdiri dari gas dan awan panas yang berpijar. Setiap detik terjadi ledakan di permukaan matahari. Ledakan tersebut setara dengan berjuta-juta bom atom. Setiap kobaran api yang dikeluarkan dari permukaan matahari mencapai 40 sampai 50 kali besar bumi. Matahari memiliki garis tengah 103 kali lebih besar dari garis tengah bumi. Suhu permukaannya sekitar 6.000.000º C, sedangkan intinya mencpai 12.000.000º C.

وسخر لكم الشمس والقمر دآئبين وسخر لكم الليل والنهار

Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.(Ibrahim: 33)

Planet

Planet adalah benda  langit yang berevolusi mengelilingi bintang. Ada delapan planet yang mengelilingi matahari, bumi salah satunya. Kalau lintasan delapan planet itu bulat maka matahari terdapat di tengah lintasan-lintasan planet. Delapan planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Merkurius

Merkurius adalah planet paling dekat dengan matahari. Karena letaknya yang dekat, merkurius berotasi pada porosnya hanya tiga kali dalam dua kali putaran memelilingi matahari. Sehingga permukaan yang satu sangat panas dan sebaliknya perbedaan suhu antara siang dan malam 1000ºC. tidak mungkin ada kehidupan di planet ini.

Venus

Venus merupakan planet kedua yang terdekat dengan matahari setelah merkurius. Ia merupakan planet yang paling terang, baik di siang hari maupun malam hari. Sejak lama manusia telah mengenalnya. Venus memiliki permukaan yang sangat panas. Suhu permukaannya mencapai 450ºC. Atmosfernya terdiri dari gumpalan karbon dioksida yang pekat. Beberapa kilometer di atas permukaannya terdapat asap tebal.

Bumi

Bumi adalah satu-satunya planet yang cocok  untuk kehidupan. Ia memiliki atmosfer, suhu, jarak dengan matahari, gaya gravitasi, ukuran dan masa yang sangat cocok dan menunjang  untuk dihuni manusia. Ia planet ketiga dari matahari setelah venus.

Mars

Terdapat angin yang sangat kuat disertai badai setiap saat di planet keempat  dari bumi. Walaupun mars merupakan planet yang paling dekat dengan bumi namun planet ini merupakan planet mati yang tidak mungkin ada kehidupan di dalamnya. Karena planet ini memiliki suhu -53ºC, atmosfernya terdiri dari karbon dioksida pekat yang beracun dan tidak ada air di sana.

Jupiter

Planet ini merupakan planet terbesar dalam tata surya. Besarnya 11 kali lipat bumi. Jupiter merupakan planet yang sangat dingin sehingga tidak cocok untuk kehidupan.

 

 

Saturnus

Suhu planet kedua terbesar setelah Jupiter ini sebesar -178ºC, sehingga tidak mungkin ada kehidupan di sana. Saturnus terkenal dengan cincin yang melingkarinya. Cincin tersebut terdiri atas batu-batuan, gas, dan es.

Uranus

Atmosfirnya mengandung gas beracun yang bisa mematikan kehidupan sekejap. Suhunya -214ºC. planet ini terbesar setelah saturnus.

Neptunus

Badai yang berkecepatan 2000 km/jam bertiup dari permukaannya. Atmosfirnya terdiri dari gas beracun. Suhunya -218ºC.

Para Ahli astronomi dunia beberapa waktu lalu, setelah mengadakan penelitian, memutuskan untuk menyingikirkan Pluto dari keluarga planet tata surya dengan berbagai pertimbangan.  Dan sejak oktober 2006, pusat planet minor (MPC) ternyata telah mendaftarkan Pluto (mantan planet ke-9) sebagai asteroid ke-134340. Masuknya Pluto dalam katalog asteroid itu menegaskan keputusan di atas.

 

BAB V

Kesimpulan

 

Dalam kesimpulan ini kami tidak akan berpanjang lebar membicarakannya lagi, karena sudah sangat jelas bahwa al-Quran juga memuat tentang penciptaan alam semesta. Bahkan al-Quranlah yang pertama kali yang memberikan informasi tentang hal tersebut dibanding dengan ilmu pengetahuan modern.

Ilmu pengetahuan modern hanyalah menguatkan apa yang telah diinfomasikan oleh al-Quran, karena kemunculan al-Quran dengan ilmu pengetahuan modern lebih dulu al-Quran.

Oleh karena itu, kita sebagai orang mukmin wajib mempercayai apa yang diinformasikan oleh al-Quran.  

 

Daftar Pustaka

 

Quraish Shihab, mu’jizat al-Quran

Adnan Wijan, orientalisme.

Harun Yahya,

Ilmu Alamiah Dasar

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar